Kenalin namaku Kiki, mahasiswi arsitektur yang pendiam, rajin dan anti-mager (baca : kebalikan). Sooo I got a reminder from admin today. She.. wanted me to share the reason why i had chosen architecture.
Mau tau? Hah? Enggak mau? Yaudah dadaaaah :D
tapi kasian juga ama admin... hahaha udah cukup dia nyembah-nyembah.
Sista, this is all for ya *wink
Jadi, sakjane kuliah di arsitektur itu nggak pernah ada di otak, well sebelum SMA kelas 3. Duluuu waktu SD pengennya jadi dokter. Klise sekali yak. Tapi sampe taun terakhir SMP, keinginan buat jadi seorang dokter tetep jadi cita-citaku, when finally i found my interest in language. So i changed my mind and decided to be an ambassador. Cool rite?
Aku mulai serius les bahasa dan karena udah masuk SMA, orientasinya adalah kuliah di jurusan Hubungan Internasional (HI), yang pasti bukan di ITS. Haa haa haa..
And i meant it. Waktu SNMPTN undangan, jurusan yang pertama aku pilih itu HI, di salah satu perguruan tinggi negeri di Yogyakarta #youknowwhere.
First of all, aku cuma dibolehin kuliah di Jogja atau Jawa Timur. Ada dech alasannya, mau tau aja. Nah, disinilah si ‘arsitektur’ itu muncul. Kan SNMPTN undangan boleh milih dua PTN tuh, rugi dongss kalo nggak diisi semua #mentaldagang. Saat itu keberuntungan lagi berpihak di ITS, jadi aku masukin ITS di pilihan kampus kedua. Kenapa milih ITS? aku juga nggak tau.. maaf ya.. (.__.)
Intinya aku milih arsitektur di pilihan pertama kampus ITS. and this time i have some reasons. Satu, aku bosen ngitung (coret FTI dan FMIPA). Dua, aku gapteque (coret FTIF). Tiga.. i just don’t have an attraction to FTK. So it’s the one and only FTSP jaya oo oo ooo. Ehm.
Udah deh, tinggal nunggu pengumuman. dan hebatnya saya nggak lolos. bercanda kan mereka. Mau nggak mau SNMPTN adalah jalan satu-satunya biar bisa kuliah murah *curhat. Dan karena udah terlanjur sakit hati ama tuh gajah, mama nggak bolehin aku kuliah disana. Masalahnya aku nggak mau ambil HI selain di PTN gajah itu. Nah repot kan.
Akhirnya setelah dipikir mateng-mateng.. shalat istikharah (it helps a lot dude), aku milih arsitektur dan PWK ITS di pilihan SNMPTN. Nggak butuh waktu lama sih buat adaptasi, soalnya terus ngeyakinin diri kalau masuk arsitektur itu emang takdir. Hehehe narsis. Sebenernya kalo dibilang jago gambar yo biasa ae. Darah seni juga enggak ada. Tapi aku menikmati menggambar, melukis apalagi, aku suka warna, liat gedung-gedung bagus, and surprisingly, many of my friends told me that i’m creative. So why not? And here i am, a happy architecture student :)
Kesimpulannya.. aku milih arsitektur karena ada ‘sedikit’ passion di seni. Buat kasus saya, yang pasti takdir sih. Dari awal aku milih ITS juga nggak pake alesan kan. I just did. And yea I do believe in destiny. Do you?
Aku nyaman-nyaman wae disini, nggak mau pindah ke jurusan lain, betah gambar dan mikir berjam-jam hanya untuk bikin denah seluas 50m :) :) :)
Yaa bisa dikatakan saya mencintai pekerjaan saya sehari-hari :D
i only soaked my feet in the surface of architecture, i haven’t even swum in it.. heheh mungkin saya akan lebih jatuh cinta lagi pada arsitektur nantinya.
Oiya, bagi siapa aja yang minat masuk arsitektur tapi gambarnya jelek, gak usah khawatir bero... pasti ada yang lebih jelek lagi. Hahaha no offense :3
Tapi beneran nih. Kamu bakal diajarin kok. Sumpah deh sumpah. Bayangin aja kalau cuma orang bakat gambar yang masuk arsitektur. Sepiiiiiiii krik krik. :P Semoga post ini bisa menginspirasi ya #gakyakin
So, ARRIVEDERCI A ARCHITECTURE ITS! GRAZIE :*
P.S : sometimes you have to loose your biggest dream to be what you are meant to be :)
edited by admin
keren :')
ReplyDeleteapalagi bagian PS-nya
makasih udah berkunjung :D
ReplyDelete